Diagnosis dan Penanganan Asma pada Lansia

admin

Penyakit asma bisa menyerang siapa saja, termasuk lansia. Bila asma menyerang lansia dan tidak terdeteksi sejak awal, akan lebih sulit untuk mengobati dan memperbesar risiko yang lebih serius.

Namun, dengan diagnosis sejak dini dan penanganan yang tepat, asma pada lansia dapat lebih mudah diatasi. Berikut beberapa hal penting yang perlu diketahui tentang asma pada lansia:

Diagnosis Asma pada Lansia

Untuk mendiagnosis apakah lansia mengidap asma, Anda tentu harus berkonsultasi dengan dokter. Umumnya, dokter akan melakukan serangkaian tes canggih dan mendiagnosis asma dengan benar.

Apalagi di era modern seperti sekarang, sudah ada beberapa teknologi medis yang mendukung dan mempermudah kebutuhan dokter dalam membantu pasien dengan berbagai penyakit.

Tes untuk mendiagnosis asma yang umum dilakukan antara lain:

1. Tes Paru-Paru
Dokter akan melakukan tes apakah paru-paru pasien berfungsi optimal dalam berbagai kondisi. Misalnya, setelah berolahraga, duduk, tidur, hingga saat terpapar suhu dingin.

2. Spirometri
Tes ini memakai alat yang disebut spirometer. Fungsinya untuk mengukur sebaik apa ketika pasien bernafas. Pasien akan diminta bernafas dengan mulut, dengan menarik napas secara penuh, lalu menghembuskan napas perlahan-lahan atau sesuai perintah dokter.

3. CAT Scan
Dokter juga dapat memeriksa kepala pasien dengan bantuan rontgen komputer untuk mengetahui apakah ada gejala penyakit lain seperti sinus.

Bagaimana Penanganan Asma pada Lansia?

Menangani asma pada pasien lansia membutuhkan perawatan dan ketelitian. Pasalnya, sistem kekebalan tubuh lansia yang rendah akan rentan berbagai penyakit, hingga ancaman kerusakan sistem imunitas secara bertahap.

Untuk membantu lansia menangani penyakit asma, anggota keluarga dapat menggunakan obat inhaler secara teratur dengan dosis yang tepat. Imunisasi atau vaksin flu juga dapat diberikan, termasuk vaksin pneumonia.

Selain itu, jangan lupa untuk selalu menerapkan pola makan yang baik untuk menghindari obesitas. Berikan makanan yang bernutrisi dan kaya asupan vitamin D agar meningkatkan sistem kekebalan tubuh lansia.

Memanfaatkan Teknologi

Di era modern, teknologi telemedis yang terhubung dengan ponsel dapat memudahkan pasien memonitor penyakit asma.

Alat ini juga terintegrasi dengan spirometer genggam atau inhaler yang langsung mengirimkan informasi penyakit asma pasien ke klinik pengobatan.

Teknologi ini dilengkapi kemampuan untuk mendeteksi seberapa sering pasien memakai inhaler atau seberapa disiplin mereka meminum obat.

Salah satunya adalah aplikasi Propeller. Aplikasi ini bisa diunduh gratis via Android atau Iphone. Dalam situs resminya, Propeller Health mengklaim telah membantu para pengguna mengelola asma dan mengurangi dampaknya hingga 79%.

Tidak hanya mengirimkan data perkembangan penyakit asma pasien ke klinik medis, aplikasi ini juga dapat memperingatkan dokter atau anggota keluarga apabila asma pasien memburuk.

Tags

Related Post

Tinggalkan komentar

Ads - Before Footer