Gagasan Anies Baswedan Untuk Mengatasi Krisis Iklim

admin

Bakal Calon Presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan, berbicara banyak hal mengenai krisis iklim. Hal tersebut Anies sampaikan dalam bentuk tulisan berjudul “Indonesia Darurat Krisis Iklim” yang dimuat portal berita online mediaindonesia.com.

Dalam tulisan tersebut, Anies mengkritisi peran pemerintah yang seharusnya tak lagi menyebut kondisi saat ini dengan perubahan iklim, melainkan krisis iklim. Dengan kata krisis, Menurut Anies hal ini akan menyadarkan bahwa masalah sudah ada didepan mata.

Anies menyebut pemerintah belum memprioritaskan penyelesaiann masalah ini. Menurutnya, hal ini tercermin dari kebijakan yang diambil pemerintah justru tidak sejalan dengan semangat mengatasi krisis iklim, ekspor pasir laut contohnya.

Berkat pengalaman mengatasi krisis iklim selama menjabat jadi Gubernur DKI, perlu menghadirkan solusi yang komprehensif. Menurut Anies, dalam menangani krisis iklim dibutuhkan gagasan baru. Apa saja gagasan-gagasan tersebut? Berikut ini selengkapnya.

1. Mengutamakan Perpektif Ekosistem Sosial dalam Pembangunan
Sebelumnya, banyak pembangunan yang mengorbankan aspek lingkungan. Menurutnya, cara-cara pembangunan yang kuno ini harus segera dihentikan. Pembangunan harus wajib berkeadilan iklim.

Dengan keadilan iklim, dalam pembangunan tidak hanya berfokus pada hanya ekosistem ekonomi, melainkan juga mewujudkan ekosistem sosial. Dengan mewujudkan ekosistem sosial, maka ekonomi dan ekologi tidak saling mematikan melainkan jalan berdampingan.

2. Penegakan Hukum Bagi Perusak Lingkungan
Para mafia yang mengeksploitasi lingkungan harus dihukum secara tegas. Menjaga alam dari kerusakan iklim adalah upaya untuk mewariskan bumi yang lestari kepada generasi-generasi selanjutnya. Dibutuhkan perjuangan yang panjang dan lintas generasi untuk mewujudkan keadilan iklim.

3. Berkolaborasi
Upaya menjaga alam dari kerusakan akibat krisis iklim perlu menjadi gerakan bersama. Bekolaborasi dengan anak muda untuk mewujudkan keadaan iklim yang sehat.

Diperlukan lebih dari sekedar kepedulian terhadap lingkungan, melainkan kepedulian lingkungan dinormalisasi menjadi sebuah gaya hidup untuk semua orang. Perlunya untuk berkolaborasi dengan anak muda untuk menghadapi krisis iklim. Semakin luas ruang itu diberikan, maka semakin banyak pula terobosan dan solusi yang akan muncul untuk menghadapi krisis iklim.

Tags

Related Post

Tinggalkan komentar

Ads - Before Footer